
Contoh Soal UTS Al-Qur’an Hadits Semester 2 Kelas 4 SD: Panduan Lengkap untuk Belajar dan Menguasai Materi
Pendahuluan
Pendidikan Agama Islam (PAI), khususnya mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, memiliki peran fundamental dalam membentuk karakter dan spiritualitas anak sejak usia dini. Di jenjang Sekolah Dasar (SD), mata pelajaran ini tidak hanya mengajarkan hafalan ayat atau hadits, tetapi juga menanamkan pemahaman, pengamalan, dan kecintaan terhadap ajaran Islam yang bersumber dari dua pedoman utama umat Muslim.
Ujian Tengah Semester (UTS) adalah salah satu bentuk evaluasi penting untuk mengukur sejauh mana siswa telah memahami dan menguasai materi yang diajarkan selama setengah semester. Bagi siswa kelas 4 SD, UTS Al-Qur’an Hadits semester 2 merupakan kesempatan untuk menunjukkan kemajuan mereka dalam membaca Al-Qur’an dengan tartil, memahami makna surah dan hadits pilihan, serta menerapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai materi yang akan diujikan, contoh-contoh soal UTS Al-Qur’an Hadits kelas 4 SD semester 2, lengkap dengan pembahasannya, serta tips dan strategi belajar yang efektif bagi siswa dan dukungan yang bisa diberikan oleh orang tua. Semoga panduan ini bermanfaat bagi siswa untuk meraih hasil terbaik dan bagi orang tua serta guru dalam membimbing anak-anak.
Materi Al-Qur’an Hadits Kelas 4 SD Semester 2: Relevansi Kurikulum
Sebelum melangkah ke contoh soal, penting untuk memahami cakupan materi Al-Qur’an Hadits yang umumnya diajarkan di kelas 4 SD semester 2. Materi ini dirancang untuk memperkuat dasar-dasar keislaman siswa, meliputi:
-
Al-Qur’an:
- Surat-surat Pendek Pilihan: Biasanya meliputi surat-surat juz 30 (Juz Amma) yang memiliki pesan moral kuat dan relatif mudah dihafal, seperti:
- Surah Al-Ma’un: Tentang pendusta agama, anak yatim, orang miskin, dan shalat yang lalai.
- Surah Al-Kautsar: Tentang nikmat yang melimpah dan perintah berkurban.
- Surah An-Nasr: Tentang pertolongan Allah dan kemenangan Islam.
- Surah Al-Kafirun: Tentang toleransi beragama dan ketegasan akidah.
- Tajwid Dasar: Pengenalan dan praktik hukum bacaan dasar yang sering ditemukan dalam surat-surat pendek, antara lain:
- Hukum Nun Sukun (نْ) dan Tanwin (ـًـٍـٌ): Idzhar Halqi, Ikhfa Haqiqi, Iqlab, Idgham Bighunnah, Idgham Bilaghunnah.
- Hukum Mim Sukun (مْ): Ikhfa Syafawi, Idzhar Syafawi, Idgham Mitslain (Mimi).
- Makharijul Huruf: Pengucapan huruf-huruf hijaiyah dengan tepat dan benar.
- Pemahaman Makna: Menguasai arti perkata dan makna keseluruhan dari ayat-ayat yang dipelajari, serta asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) secara sederhana.
- Surat-surat Pendek Pilihan: Biasanya meliputi surat-surat juz 30 (Juz Amma) yang memiliki pesan moral kuat dan relatif mudah dihafal, seperti:
-
Hadits:
- Hadits Pilihan: Fokus pada hadits-hadits pendek yang mudah dihafal dan memiliki relevansi langsung dengan akhlak dan kehidupan sehari-hari siswa, seperti hadits tentang:
- Kebersihan (An-Nazhafatu minal Iman).
- Kejujuran.
- Hormat kepada orang tua dan guru.
- Menuntut ilmu.
- Tolong-menolong.
- Pemahaman Makna: Menguasai arti hadits dan dapat menjelaskan kandungan serta contoh pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Hadits Pilihan: Fokus pada hadits-hadits pendek yang mudah dihafal dan memiliki relevansi langsung dengan akhlak dan kehidupan sehari-hari siswa, seperti hadits tentang:
-
Kisah Teladan:
- Kisah-kisah inspiratif yang relevan dengan materi Al-Qur’an dan Hadits yang diajarkan, misalnya kisah tentang Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan surah An-Nasr, atau kisah para sahabat yang menunjukkan sifat kejujuran atau kebersihan.
Struktur Soal UTS Al-Qur’an Hadits
Umumnya, soal UTS Al-Qur’an Hadits di kelas 4 SD akan terdiri dari beberapa jenis untuk mengukur berbagai aspek pembelajaran:
- Pilihan Ganda (Multiple Choice): Menguji pemahaman konsep dasar, hafalan ayat/hadits, dan hukum tajwid.
- Isian Singkat (Fill in the Blanks): Menguji ketelitian dalam melengkapi ayat, hadits, atau istilah-istilah agama.
- Uraian (Essay/Short Answer): Menguji kemampuan siswa dalam menjelaskan, menganalisis, dan mengaplikasikan pemahaman mereka.
- Soal Praktik (Ujian Lisan): Ini adalah bagian yang sangat penting dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, meliputi:
- Membaca surah pilihan dengan tartil dan tajwid yang benar.
- Menghafal surah atau hadits pilihan.
- Menjelaskan arti secara lisan.
Contoh Soal UTS Al-Qur’an Hadits Semester 2 Kelas 4 SD
Berikut adalah contoh-contoh soal yang bisa menjadi acuan dalam belajar, lengkap dengan pembahasannya.
A. Pilihan Ganda (Pilihlah jawaban yang paling tepat!)
-
Surah Al-Ma’un terdiri dari berapa ayat?
a. 5 ayat
b. 6 ayat
c. 7 ayat
d. 8 ayat
Jawaban: c. 7 ayat
Pembahasan: Surah Al-Ma’un adalah surah ke-107 dalam Al-Qur’an dan termasuk golongan surah Makkiyah, yang terdiri dari 7 ayat. -
Lafazh "فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ" terdapat dalam surah…
a. Al-Kautsar
b. An-Nasr
c. Al-Ma’un
d. Al-Kafirun
Jawaban: c. Al-Ma’un
Pembahasan: Ayat tersebut berarti "Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat", dan merupakan bagian dari Surah Al-Ma’un yang menggambarkan ciri-ciri pendusta agama. -
Apa arti dari "Asbabun Nuzul"?
a. Nama-nama surah
b. Ayat-ayat pendek
c. Sebab-sebab turunnya ayat
d. Cara membaca Al-Qur’an
Jawaban: c. Sebab-sebab turunnya ayat
Pembahasan: Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau latar belakang yang menjadi sebab turunnya suatu ayat atau beberapa ayat Al-Qur’an. -
Perhatikan lafazh berikut: "مِنْ شَرٍّ". Hukum tajwid pada nun sukun (نْ) yang bertemu dengan huruf syin (ش) adalah…
a. Idzhar Halqi
b. Ikhfa Haqiqi
c. Iqlab
d. Idgham Bighunnah
Jawaban: b. Ikhfa Haqiqi
Pembahasan: Hukum Ikhfa Haqiqi terjadi apabila nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًـٍـٌ) bertemu dengan salah satu dari 15 huruf hijaiyah ikhfa, yaitu ت, ث, ج, د, ذ, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ف, ق, ك. Pada lafazh ‘مِنْ شَرٍّ’, terdapat nun sukun (نْ) yang bertemu dengan huruf syin (ش), yang merupakan salah satu huruf ikhfa. Cara membacanya adalah dengan menyamarkan atau menyembunyikan bunyi nun sukun, antara jelas dan dengung, disertai dengungan (ghunnah) selama dua harakat. -
Hukum tajwid apabila nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ba (ب) disebut…
a. Idzhar
b. Ikhfa
c. Iqlab
d. Idgham
Jawaban: c. Iqlab
Pembahasan: Iqlab terjadi apabila nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًـٍـٌ) bertemu dengan huruf ba (ب). Cara membacanya adalah dengan mengubah bunyi nun sukun atau tanwin menjadi mim mati (مْ) yang dibaca samar disertai dengung. Contohnya: "مِنْ بَعْدِ" dibaca "mim ba’di". -
"فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ" adalah bagian dari surah…
a. Al-Ma’un
b. Al-Kautsar
c. An-Nasr
d. Al-Kafirun
Jawaban: b. Al-Kautsar
Pembahasan: Ayat ini berarti "Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah!", yang merupakan inti dari Surah Al-Kautsar yang berbicara tentang nikmat yang melimpah dari Allah dan perintah untuk bersyukur. -
Hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: "النَّظَافَةُ مِنَ الْإِيمَانِ" berarti…
a. Kebersihan adalah sebagian dari iman
b. Jujur itu baik
c. Hormatilah orang tuamu
d. Carilah ilmu
Jawaban: a. Kebersihan adalah sebagian dari iman
Pembahasan: Hadits ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan, baik kebersihan fisik maupun spiritual, sebagai cerminan dari keimanan seseorang. -
Sikap yang sesuai dengan ajaran Surah Al-Ma’un adalah…
a. Menyayangi anak yatim
b. Bermalas-malasan dalam shalat
c. Tidak peduli pada fakir miskin
d. Riya’ dalam beribadah
Jawaban: a. Menyayangi anak yatim
Pembahasan: Surah Al-Ma’un mengecam orang-orang yang mendustakan agama dengan ciri-ciri tidak menyayangi anak yatim, tidak memberi makan orang miskin, lalai dalam shalat, dan berbuat riya’. Oleh karena itu, menyayangi anak yatim adalah sikap yang sesuai dengan kebalikan dari sifat tercela yang disebutkan dalam surah tersebut. -
Huruf "مْ" (mim sukun) bertemu dengan huruf "ب" (ba) dalam hukum mim sukun disebut…
a. Idzhar Syafawi
b. Ikhfa Syafawi
c. Idgham Mitslain
d. Idgham Bighunnah
Jawaban: b. Ikhfa Syafawi
Pembahasan: Ikhfa Syafawi terjadi apabila mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi mim sukun disertai dengung. Contohnya: "تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ". -
Ketika kita melihat teman yang kesusahan, sikap yang paling tepat sesuai ajaran Islam adalah…
a. Membiarkannya saja
b. Menertawakannya
c. Membantunya sesuai kemampuan
d. Pura-pura tidak tahu
Jawaban: c. Membantunya sesuai kemampuan
Pembahasan: Islam mengajarkan umatnya untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa, sebagaimana banyak hadits dan ayat Al-Qur’an yang menganjurkan sikap saling membantu dan peduli terhadap sesama.
B. Isian Singkat (Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!)
-
Arti dari kata "لَكُمْ دِينُكُمْ" adalah "bagi kalian __ kalian".
Jawaban: agama
Pembahasan: Lafazh ini merupakan bagian dari Surah Al-Kafirun ayat terakhir, yang secara lengkap berbunyi "لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ" (Untukmu agamamu, dan untukku agamaku). -
Apabila nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf lam (ل) atau ra (ر), maka hukum bacaannya adalah __.
Jawaban: Idgham Bilaghunnah
Pembahasan: Idgham Bilaghunnah adalah salah satu hukum nun sukun dan tanwin yang berarti memasukkan bunyi nun sukun/tanwin ke huruf setelahnya tanpa dengung. -
Surah An-Nasr menceritakan tentang pertolongan Allah dan __ bagi umat Islam.
Jawakan: kemenangan
Pembahasan: An-Nasr berarti "pertolongan", dan surah ini mengisahkan tentang janji Allah akan datangnya pertolongan dan kemenangan bagi Rasulullah SAW dan kaum Muslimin. -
Salah satu ciri pendusta agama menurut Surah Al-Ma’un adalah orang yang menghardik anak __.
Jawaban: yatim
Pembahasan: Ayat kedua Surah Al-Ma’un berbunyi: "فَذٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ" (Itulah orang yang menghardik anak yatim). -
Hukum tajwid apabila mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf selain mim (م) dan ba (ب) disebut __.
Jawaban: Idzhar Syafawi
Pembahasan: Idzhar Syafawi adalah hukum mim sukun yang terjadi apabila mim sukun (مْ) bertemu dengan semua huruf hijaiyah selain mim (م) dan ba (ب). Cara membacanya adalah jelas tanpa dengung.
C. Uraian (Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!)
-
Jelaskan secara singkat makna Surah Al-Kautsar!
Jawaban: Surah Al-Kautsar adalah surah terpendek dalam Al-Qur’an yang berisi tentang karunia Allah yang melimpah (Al-Kautsar) kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai bentuk syukur atas nikmat tersebut, Allah memerintahkan Nabi untuk melaksanakan shalat dan berkurban. Surah ini juga menegaskan bahwa orang yang membenci Nabi akan terputus dari rahmat Allah.
Pembahasan: Siswa diharapkan dapat menjelaskan inti sari dari surah Al-Kautsar, yaitu nikmat yang banyak, perintah shalat dan kurban sebagai bentuk syukur, serta balasan bagi pembenci Nabi. -
Sebutkan dua contoh pengamalan hadits tentang kebersihan dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban:- Mandi setiap hari agar tubuh bersih dan wangi.
- Membuang sampah pada tempatnya agar lingkungan tidak kotor.
- Membersihkan pakaian yang kotor.
- Menjaga kebersihan gigi dengan menggosok gigi.
Pembahasan: Siswa harus bisa mengaitkan pemahaman hadits dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menghafal tetapi juga memahami dan mengamalkan.
-
Berikan satu contoh lafazh yang mengandung hukum Idgham Bighunnah dan jelaskan cara membacanya!
Jawaban:- Contoh: "مَنْ يَعْمَلْ" (min ya’mal)
- Penjelasan: Hukum Idgham Bighunnah terjadi apabila nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًـٍـٌ) bertemu dengan salah satu dari empat huruf Idgham Bighunnah, yaitu ي (ya), ن (nun), م (mim), و (wau). Cara membacanya adalah dengan memasukkan atau meleburkan bunyi nun sukun/tanwin ke huruf setelahnya, disertai dengan dengungan (ghunnah) selama dua harakat. Jadi, "مَنْ يَعْمَلْ" dibaca seolah-olah bunyi nun sukunnya melebur ke huruf ya’ dan didengungkan.
Pembahasan: Pertanyaan ini menguji pemahaman siswa tentang hukum tajwid secara spesifik, termasuk kemampuan memberikan contoh dan menjelaskan kaidah pembacaannya.
-
Apa pesan utama yang dapat kita ambil dari Surah Al-Kafirun?
Jawaban: Pesan utama Surah Al-Kafirun adalah tentang toleransi beragama dalam masyarakat majemuk, namun juga ketegasan dalam memegang prinsip akidah Islam. Kita boleh hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain, menghormati hak-hak mereka, tetapi tidak boleh mencampuradukkan keyakinan atau ibadah. "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
Pembahasan: Siswa harus bisa merangkum inti pesan dari surah tersebut, yang sangat relevan dengan nilai-nilai kerukunan beragama. -
Mengapa kita harus jujur dalam perkataan dan perbuatan? Jelaskan alasannya!
Jawaban: Kita harus jujur karena kejujuran adalah akhlak mulia yang dicintai Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dengan jujur, kita akan dipercaya oleh orang lain, mendapatkan ketenangan hati, dan dijauhkan dari dosa. Kejujuran juga akan membawa kebaikan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, kebohongan akan membawa pada keburukan dan kemaksiatan.
Pembahasan: Pertanyaan ini menguji pemahaman siswa tentang nilai-nilai akhlak dan alasannya, bukan hanya sekadar tahu bahwa jujur itu baik.
D. Soal Praktik (Ujian Lisan)
- Bacalah Surah Al-Ma’un dengan tartil dan tajwid yang benar!
- Hafalkan Surah An-Nasr dan jelaskan artinya secara lisan!
- Bacalah hadits tentang kebersihan: "النَّظَافَةُ مِنَ الْإِيمَانِ" dan jelaskan maknanya!
- Identifikasi hukum tajwid (Idzhar, Ikhfa, Iqlab, Idgham Bighunnah/Bilaghunnah) pada potongan ayat yang diberikan oleh guru (misalnya: "مِنْ رَبِّهِمْ", "عَنْكُمْ", "فَمَنْ يَعْمَلْ").
- Ceritakan secara singkat kisah teladan yang berkaitan dengan sifat jujur!
Pembahasan: Bagian praktik sangat penting untuk menilai kemampuan membaca Al-Qur’an secara langsung, hafalan, dan pemahaman lisan. Guru akan menilai ketepatan makharijul huruf, kelancaran, kesesuaian dengan hukum tajwid, dan pemahaman makna.
Tips dan Strategi Belajar untuk Siswa
- Muroja’ah Rutin: Ulangi hafalan surah dan hadits setiap hari, sedikit demi sedikit, sampai lancar.
- Pahami, Jangan Hanya Menghafal: Setelah menghafal ayat atau hadits, cari tahu artinya. Pahami pesan yang terkandung di dalamnya agar lebih mudah diingat dan diamalkan.
- Latihan Membaca dengan Tartil: Bacalah Al-Qur’an di depan orang tua atau guru. Minta mereka mengoreksi bacaan tajwid dan makharijul hurufmu. Gunakan aplikasi atau rekaman qori’ untuk mendengarkan bacaan yang benar.
- Buat Catatan Penting: Catat poin-poin penting dari setiap surah, hadits, dan hukum tajwid. Gunakan warna atau gambar agar lebih menarik.
- Diskusi dan Bertanya: Jangan malu bertanya kepada guru atau orang tua jika ada materi yang belum dipahami. Berdiskusi dengan teman juga bisa membantu.
- Terapkan dalam Kehidupan: Amalakan ajaran Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjaga kebersihan, jujur, dan menolong sesama. Ini akan membuat pemahamanmu lebih mendalam.
- Jaga Kesehatan: Tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan berolahraga agar tubuh dan pikiran tetap segar saat belajar dan mengerjakan ujian.
Peran Orang Tua dalam Mendukung Pembelajaran
- Ciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif: Sediakan waktu dan tempat yang nyaman untuk anak belajar dan muroja’ah.
- Dampingi dan Motivasi: Temani anak saat menghafal atau mengulang pelajaran. Berikan pujian dan semangat, bukan tekanan.
- Menjadi Teladan: Tunjukkan sikap positif dalam beribadah dan mengamalkan nilai-nilai Islam di rumah. Anak akan lebih mudah meniru daripada hanya diperintah.
- Berkomunikasi dengan Guru: Jalin komunikasi yang baik dengan guru untuk mengetahui perkembangan belajar anak dan materi yang sedang diajarkan.
- Fasilitasi Sumber Belajar: Sediakan Al-Qur’an, buku tajwid sederhana, atau aplikasi belajar Al-Qur’an yang interaktif.
Penutup
Ujian Tengah Semester hanyalah salah satu cara untuk mengukur kemampuan akademis. Yang terpenting dari mata pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah penanaman nilai-nilai luhur dan pembentukan karakter Islami yang akan menjadi bekal hidup anak di dunia dan akhirat. Dengan persiapan yang matang, pemahaman yang mendalam, serta dukungan penuh dari lingkungan sekitar, siswa kelas 4 SD pasti dapat menghadapi UTS Al-Qur’an Hadits semester 2 dengan percaya diri dan meraih hasil yang memuaskan. Mari terus semangat belajar dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dan Hadits dalam setiap langkah kehidupan kita.